uniquesuara.com – Empat hari setelah insiden ledakan di area masjid SMAN 72 Jakarta Utara. seluruh siswa kini diminta mengikuti kegiatan belajar dari rumah. Peristiwa yang terjadi pada Jumat, 7 November 2025, itu menyebabkan puluhan orang mengalami luka-luka, termasuk terduga pelaku ledakan.
Pasca kejadian tersebut, muncul berbagai spekulasi mengenai motif di balik aksi itu. Salah satu dugaan yang mengemuka adalah adanya unsur perundungan atau bullying yang mungkin dialami oleh pelaku.
Pihak Polri masih melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap latar belakang sebenarnya. Kapolri pun mengonfirmasi bahwa dugaan pelaku sebagai korban perundungan menjadi salah satu fokus utama dalam proses penyidikan yang sedang berlangsung.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan bahwa dugaan adanya unsur perundungan turut menjadi salah satu fokus dalam proses penyelidikan kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta. Ia menyebut, setiap informasi yang berkaitan dengan motif pelaku tengah dikumpulkan guna mendapatkan gambaran menyeluruh tentang penyebab terjadinya insiden tersebut.
Menanggapi hal itu, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Margaret Aliyatul Maimunah, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap pengaruh konten negatif di media sosial yang diduga turut memengaruhi perilaku siswa terduga pelaku. Menurutnya, konten semacam ini dapat membentuk cara pandang remaja dan, dalam beberapa kasus, mendorong tindakan ekstrem jika tidak diawasi dengan baik.
Ia juga menekankan pentingnya peran orang tua, guru, serta pihak sekolah dalam mengawasi aktivitas daring para pelajar, karena hasil pengawasan KPAI menunjukkan adanya indikasi kuat bahwa sebagian konten di dunia maya dapat memengaruhi pola pikir, emosi, dan perilaku anak-anak.

Margaret juga menegaskan bahwa para orang tua perlu memberikan perhatian lebih terhadap aktivitas anak, bukan hanya di dunia nyata, tetapi juga di ruang digital atau dunia maya. Menurutnya, pengawasan di ranah daring kini sama pentingnya dengan pendampingan di kehidupan sehari-hari, mengingat banyaknya pengaruh negatif yang dapat diakses dengan mudah oleh remaja.
Temukan berbagai info menarik seputar Game dan artikel keren lainnya hanya di sini

Hi, this is a comment.
To get started with moderating, editing, and deleting comments, please visit the Comments screen in the dashboard.
Commenter avatars come from Gravatar.